Selamat Datang


widget
Sasuke's Mangekyō Sharingan

Kamis, 05 Juni 2014

Materi Kutipan, Catatan Kaki, dan Bibliografi


Kutipan
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak, maupun elektronik.
Kutipan dibedakan menjadi dua macam :
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung

 

Kutipan Langsung
Kutipan langsung : salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa perubahan.
Kutipan langsung dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Kutipan langsung kurang dari lima baris. Bentuk kutipan ini ditulis berintegrasi ke dalam teks,spasi sama, pias (margin) juga sama, diapit tanda petik, dan pada akhir kutipan diberi nomor untuk catatan kaki.
Contoh :

2. Kutipan langsung lima baris ke atas. Bentuk kutipan ini ditulis terpisah dari teks, spasi rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi, dari margin kanan tiga spasi, dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan kaki.
Contoh :

Kutipan Tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya kembali dengan bahasa atau tulisan sendiri.
Cara menyadur ada dua macam :
Meringkas : yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas.
Ikhtisar : menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasa yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.


Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan atau teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.

Fungsi catatan kaki
1. Catatan kaki yang berupa referensi
a) Fungsi akademis :
  • Membuktikan kutipan naskah
  • Memudahkan penilaian sumber data
  • Memperluas makna informasi bahasan dalam naskah
  • Memudahkan penyuntingan data pustaka
  • Mencegah pengulangan penulisan data pustaka
  • Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi
b) Fungsi etika atau moral
  • Pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi
  • Menunjukkan kualitas ilmiah lebih tinggi
  • Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat
  • Menunjukkan etika dan kejujuran intelektual
  • Menunjukkan kesantunan akademis pribadi penulisnya
c) Fungsi estetika
  • Mempertinggi nilai keindahan
  • Membentuk variasi format penulisan
  • Memberikan kesan dinamis
  • Menyenangkan pembaca
2. Catatan kaki yang berupa keterangan tambahan
q   Memberikan penjelasan (keterangan) tambahan
q   Memperjelas konsep, istilah, definisi, komentar, atau uraian tambahan
q   Tidak mengganggu fokus analisis atau pembahasan
q   Meningkatkan kualitas karangan
q   Mempertinggi nilai estetika

  • Penulisan catatan kaki
1)      Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.
2)      Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3)      Catatan kaki lebih dari satu baris diketik dengan satu spasi.
4)      Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
5)      Pada jenis karangan ilmiah formal, pada tiap bab catatan kaki ditulis dari angka satu di awal bab.
6)      Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apa pun.
7)      Nomor urut ditulis lebih kecil dari nomor lainnya.

Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara berikut ini
1)      Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma
2)      Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki mencantumkan gelar tersebut,
3)      Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma.
4)      Nama penerbit dan angka tahun diapait atanda kurung diikuti koma
5)      Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. angka nomor halaman diakhiri titik.
Contoh penulisan :
3Dr. Albert Wijaya, “Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota,” dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 121-124.


Bibliografi

Penulisan Bibliografi
  1. Daftar Pustaka disusun menurut abjad pengarang, tanpa nomor urut.
  2. Judul buku dicetak miring
  3. Jarak antara butir buku dua spasi
  4. Jarak dalam butir pustaka satu spasi
Cara penulisan
  1. Urutan nama pengarang disusun dari belakang ke depan mengikuti urutan dalm buku kesuali nama tionghoa. Untuk penulis dua pengarang atau lebih, nama penulis pertama dibalik, penulis kedua dan seterusnya tidak dibalik.
  2. Jika penulis adalah satu badan atau instansi, yayasan, departemen, organisasi, maka nama badan-badan tersebut menggantikan tempat nama pengarang atau penulis.
  3. Jika tidak ada nama pengarang atau penulis, maka dimulai dengan nama buku
  4. Nama buku dicetak miring dalam tulisan tangan atau ketikan nama buku mendapatkan garis bawah masing-masing
  5. Jika ada lebih dari satu nama kota, maka diambil nama yang pertama
  6. Jika tidak ada angka tahun, berilah angka tahun terakhir. Angka tahun biasanya terdapat pada sampul dalam buku. Jika tidak ada juga, berilah singkatan t.th (tanpa angka tahun)

Contoh penulisan
Ø  Munandar, Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Ø  Atosokhi, Antonius, Antonina Panca Yuni Wulandari S.Sos., dan Drs. Yohanes Babasari, Character Building II Relasi Dengan Sesa-ma, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003.

Penyusunan Bibliografi
Cara Pertama :
v   nama pengarang (susunan : nama kedua, koma, nama pertama)
v         - judul buku
                - judul artikel, nama jurnal vol.   No./majalah/surat kabar
                - judul esai
                - judul karangan, nama ensiklopedia
v   nama kota
v   nama penerbit
v   tahun penerbitan
Contoh :
Munandar, Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Cara Kedua :
ü   nama pengarang, titik
ü   tahun penerbitan, titik
ü   judul karangan, buku, jurnal, majalah, kumpulan esai, titik
ü   nama kota, titik dua
ü   nama penerbit, titik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar